Recent Posts

Thursday, July 07, 2011

Yuk, Budayakan Bersepeda


13010416291044299463
SETIAP anak diatas usia sepuluh tahun saat ini dipastikan bisa bersepeda. Mungkin malah sudah ada yang bisa bersepeda diusia yang lebih muda lagi. bersepeda memang aktivitas yang menyenangkan. Selain itu bersepeda merupakan olahraga ringan yang menyehatkan. Tetapi mengapa ketika usia beranjak remaja 
kegiatan bersepeda mulai ditinggalkan?

Diantara alasan anak remaja mulai meninggalkan sepeda adalah karena malu. Malu bersepeda. Karena menganggap bersepeda tidak keren, lebih keren naik motor. Bahkan tak jarang di daerah yang tak ada angkutan umum, beberapa anak mengancam tidak akan bersekolah kalau tidak dibelikan motor. Jika jarak rumah dengan sekolah cukup jauh, alasan minta dibelikan motor mungkin masuk akal. Tetapi jika jarak rumah dengan sekolah cuma beberapa tombak jaraknya, mogok sekolah karena tak punya motor adalah alasan yang tak masuk akal.

Sekarang kita hilangkan rasa malu tersebut, mari kita mulai bersepeda kembali. Ada beberapa alasan mengapa kita harus mulai membudayakan bersepeda kembali. Saat ini di beberapa daerah di Indonesia bersepeda mulai banyak digemari, terutama di kota-kota besar. Dari mulai anak-anak, remaja sampai orang tua. Di Jakarta misalnya, jika hari minggu, beberapa jalan protokol ditutup untuk kendaraan bermotor. Hal ini sengaja dilakukan agar bisa gunakan masyarakat untuk santai dan bersepeda.

Di Bandar Lampung salah satunya. Jika hari minggu tiba, masyarakat kota Bandar Lampung banyak mengisi kegiatan dengan bersepeda. Beberapa perusahaan atau organisasi sering mengadakan kegiatan sepeda santai. Intinya adalah untuk membudayakan bersepeda. Selain murah, menyenangkan juga menyehatkan.
Di negara yang sudah maju sekalipun, kegiatan bersepeda masih tetap dilakukan. Para pemakai sepeda di luar negeri alasannya mungkin tidak sekadar murah, tetapi untuk alasan melawan pemanasan bumi (global warming). Jadi tidak mentang-mentang kaya, mampu membeli mobil atau motor, kemudian memakai kendaraan dengan boros. Karena bagaimanapun bumi harus tetap dipelihara. Banyak menanam pohon dan bersepada adalah salah satu cara melawan global warming. Selain itu kita pun dalam pemakainan listrik, air, bahan bakar—seperti dalam iklan—harus hemat. Beberapa negara maju yang penduduknya sangat suka bersepada adalah Spanyol, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Inggris, Los Angeles,  dan Belanda.
Jika sekarang ini kita perhatikan  banyak pemakai sepeda ontel, hal itu juga karena alasan yang sama. Murah, menyenangkan, menyehatkan dan lebih ramah lingkungan. Sebenarnya tidak harus sepeda ontel (yang sekarang harganya mahal), sepeda jenis lain pun bisa digunakan. Entah itu sepeda jengki, sepeda mini atau BMX (bicycle motor cross). Jadi, mari selamatkan bumi dengan membudayakan bersepeda.

Bersepeda untuk Alam
Mengapa saat ini bersepeda mulai dikampanyekan? Banyak alasannya. Salah satunya adalah karena dunia sedang mengalami krisis lingkungan dan krisis energi. Dengan semakin banyaknya kendaraan bermotor di jalanan, maka sumber energi seperti bahan bakar gas (BBM) perlahan-lahan mulai berkurang. Sementara BBM yang berasal dari perut bumi tidak dapat diperbaharui, artinya bisa habis jika terus disedot.
Sebenarnya ada manfaat lain ketika kita bersepeda. Diantaranya yaitu:

Hemat dan MurahBersepeda tentu lebih murah dibandingkan dengan naik kendaraan bermotor. Karena bersepeda tidak memakai BBM. Bersepeda hanya cukup dengan gerakan kaki atau mengayuh. Jika kita naik motor mungkin satu liter bensin rata-rata hanya mampu dipakai untuk jarak 40-50 km. Satu liter bensin mungkin hanya bisa dipakai selama tiga hari, tergantung jarak dan pemakaian. Sedangkan harga satu liter bensin 5000 rupiah. Andaikan satu liter bisa dipakai selama lima hari, maka dengan bersepeda mampu menghemat 30.000 rupiah atau 6 liter perbulan. Jika ada 100 orang saja bersepeda maka penghematan BBM-nya mencapai 600 liter perbulan. Jika seribu orang? Bisa dihitung sendiri.

Ramah lingkungan
Ramah lingkungan artinya tidak mencemari lingkungan akibat polusi sisa pembakaran BBM. Sisa pembakaran apapun, termasuk kendaraan bermotor, menghasilkan zat beracun yang disebut karbon dioksida (CO2) yang bisa merusak lapisan ozon. Akibatnya bumi semakin panas. Bersepeda juga tidak meninimbulkan polusi suara alias suara bising. Bersepeda nyaris tak terdengar, berbeda dengan sepeda motor yang suaranya mengganggu telinga, apalagi jika knalpotnya telah dimodifikasi.

Sehat 
Bersepeda termasuk olahraga ringan yang menyehatkan. Gerakan kaki pada saat mengayuh pedal sepeda seperti gerakan berlari santai atau jogging. Dengan bersepeda otot-otot bekerja dengan baik, dengan demikian akan memperlancar peredaran darah.

Mengurangi angka kecelakaan
Kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor sangat tinggi. Bahkan menurut data statistik kematian akibat kecelakaan di jalan raya lebih banyak daripada kematian akibat perang atau bencana alam. Apalagi pada umumnya di Indonesia pemakai sepeda motornya sering ugal-ugalan dan kurang taat peraturan. Banyak pengendara motor yang tidak mau dan tidak suka memakai helm. Padahal helm merupakan bagian penting keselamatan dalam berkendara. Banyak yang memakai helm hanya karena takut dengan polisi, bukan atas kesadaran diri untuk keselamatan. Karena laju sepeda tidak terlalu cepat, otomastis menjadi minim kecelakaan. Namun jika ugal-ugalan ya sama saja. Hanya akibatnya mungkin tidak seberapa parah.
Itulah beberapa alasan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan bagi kita untuk membudayakan bersepeda. Jelas saat ini tidak mungkin kita hanya mengandalkan sepeda saja untuk alat transportasi. Namun ada baiknya jika bersepeda sesekali dilakukan. Mungkin seminggu satu atau dua kali, minimal pada hari libur. Jadi tidak selalu memakai kendaraan motor.


sumber: kompasiana.com
--------------------------------------------------------- 
Follow upil_keren on Twitter
Like to get the latest updates!
---------------------------------------------------------------
Share this great information with your friends! 

Related Posts

0 comments:

Post a Comment