Sebuah perusahaan penyiaran di Jepang, NHK atau yang lengkapnya bernama Nippon Hoso Kyokai sedang mengembangkan sebuah teknologi baru dalam bidang pertelevisian. Pengembangan teknologi tersebut didasari oleh sebuah ide bagaimana supaya tv dapat mengenali tingkat perhatian atau minat dari pemirsanya. Teknologi tersebut berusaha mengenali tayangan mana yang penonton suka dan tayangan mana yang penonton tidak suka. Dengan informasi tersebut, tv kemudian akan secara otomatis menampilkan konten yang benar-benar diminati oleh penonton yang bersangkutan.
Teknologi
Nah, sekarang bicara tentang teknisnya bagaimana mereka melakukan hal tersebut. Secara teknis, nanti ada sebuah kamera dan program yang tugasnya membaca mimik wajah dari orang yang berada di depan tv. Kamera akan menangkap mimik wajah penonton dan kemudian mengirim gambarnya untuk diproses oleh program. Dari mimik wajah yang ditangkap oleh kamera, ada 4 parameter yang kemudian dinilai oleh program, yaitu perhatian/minat, konsentrasi, senyum dan kerutan. Nilai dari masing-masing parameter tersebut kemudian akan dikalkulasi untuk membuat kesimpulan apakah penonton tersebut suka atau tidak suka terhadap konten yang sedang ditonton. Programnya sendiri telah dibuat dan masih dalam penyempurnaan dengan nama UTAN (User Technology Assisted Navigation).
Tujuan dan Implementasi
Lalu apa tujuan dari riset tersebut? ,Apakah sekedar memanjakan pemirsa tv di Jepang? ,Rupanya tidak. Nantinya, semua itu berkaitan dengan konten yang akan ditayangkan kepada penonton. Konten disini bisa berupa acara tv atau bisa juga berupa konten iklan. Jika teknologi tersebut telah selesai disempurnakan, maka tv bisa memilihkan acara tv atau iklan atau kombinasi keduanya yang sekiranya cocok dengan penonton. Jika NHK bisa melakukan hal tersebut, maka kemungkinan penonton akan berpindah channel akan semakin kecil, karena tv bisa ‘memilihkan’ tayangan yang pasti disukai penonton tersebut.
Demikian pun dengan konten iklannya. Iklan akan menjadi lebih efektif karena penonton akan disuguhi iklan dari produk yang memang benar-benar diminatinya, sehingga pihak tv tidak akan sia-sia memutarkan iklan yang ternyata hanya akan diabaikan oleh penonton. Ada keuntungan lain lagi dengan teknologi tersebut, yaitu dalam waktu yang sama, penonton yang berbeda bisa saja mendapat ‘suguhan’ iklan yang berbeda pula, padahal tayangan acara yang mereka tonton sama misalnya. Hal ini akan menguntungkan perusahaan penyiaran, karena bisa memuat iklan dalam jumlah banyak sekali waktu, iklan tidak perlu lagi ‘mengantri’. Program yang kemudian akan memilihkan iklan mana yang akan ditampilkan untuk penonton tertentu.
Demikian pun dengan konten iklannya. Iklan akan menjadi lebih efektif karena penonton akan disuguhi iklan dari produk yang memang benar-benar diminatinya, sehingga pihak tv tidak akan sia-sia memutarkan iklan yang ternyata hanya akan diabaikan oleh penonton. Ada keuntungan lain lagi dengan teknologi tersebut, yaitu dalam waktu yang sama, penonton yang berbeda bisa saja mendapat ‘suguhan’ iklan yang berbeda pula, padahal tayangan acara yang mereka tonton sama misalnya. Hal ini akan menguntungkan perusahaan penyiaran, karena bisa memuat iklan dalam jumlah banyak sekali waktu, iklan tidak perlu lagi ‘mengantri’. Program yang kemudian akan memilihkan iklan mana yang akan ditampilkan untuk penonton tertentu.
Untuk saat ini, UTAN sudah bisa dijalankan di laptop atau PC, namum NHK menginginkan program ini nanti bisa diintegrasikan di setiap televisi yang dijual di negara tersebut atau setidaknya mereka bisa membuat sebuah boks berisi program UTAN dengan kamera terintegrasi. Nantinya, pengguna tinggal menghubungkan kotak tersebut dengan tv di rumah. Masih perlu beberapa waktu lagi hingga teknologi ini tersedia secara umum. Beberapa kendala juga masih dicari jalan keluarnya, semisal bagaimana jika penonton televisi lebih dari satu orang, mana yang akan dibaca wajahnya? atau bagaimana jika penonton tersebut sedang kesal atau marah, apakah akan mempengaruhi hasil akhir program?
NHK sendiri optimis teknologinya ini bisa terealisasi. Apalagi saat ini, teknologi tv telah berkembang sangat pesat dimana tv telah terintegrasi dengan internet dan bahkan juga telah bisa melakukan panggilan ‘video call‘ sehingga apa yang mereka lakukan bukan lagi sebuah hal yang mustahil.
(http://techon.nikkeibp.co.jp)---------------------------------------------------------
Like to get the latest updates!
---------------------------------------------------------------
Share this great information with your friends!
0 comments:
Post a Comment