Share:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pengawas Tenaga Nuklir menegaskan bahwa radiasi nuklir dari tiga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Jepang hanya terjadi di luasan daerah evakuasi dalam radius 20-30 kilometer PLTN Fukushima. Karenanya, hujan radiasi yang akan sampai ke Indonesia adalah tidak benar.
"Kedaruratannya bersifat lokal tidak lingkup negara. Jadi masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir akan adanya radiasi nuklir," kata Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman, kepada pers di Jakarta, Selasa.
Terkait isu hujan asam itu, ia menjelaskan penggunaan boron di dalam pendingin reaktor dalam bentuk asam bora. Namun, asam borat ini termasuk asam lemah, bahkan jauh lebih lemah dari asam sulfat ataupun asam nitrat serta tidak berbahaya.
Selain itu angin saat ini sedang bertiup ke arah utara-barat, bukan ke arah Indonesia yang berada di sebelah selatan Jepang dengan rata-rata kecepatan 0,2-0,3 meter per detik, dengan demikian kalaupun ada debu radioaktif tidak akan sampai ke Indonesia.
Ia juga menegaskan bahwa ledakan reaktor unit 1 PLTN Fukushima pada Sabtu siang (12 Maret) dan unit 3 pada Senin siang (14 Maret) serta unit 2 pada Selasa pagi (15 Maret) hanya merupakan ledakan hidrogen, bukan ledakan nuklir.
sumber : .republika.co.id
---------------------------------------------------------
SMS "Hujan di Indonesia Tercemar Radioaktif dari Jepang" Menyesatkan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pengawas Tenaga Nuklir menegaskan bahwa radiasi nuklir dari tiga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Jepang hanya terjadi di luasan daerah evakuasi dalam radius 20-30 kilometer PLTN Fukushima. Karenanya, hujan radiasi yang akan sampai ke Indonesia adalah tidak benar.
"Kedaruratannya bersifat lokal tidak lingkup negara. Jadi masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir akan adanya radiasi nuklir," kata Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman, kepada pers di Jakarta, Selasa.
Terkait isu hujan asam itu, ia menjelaskan penggunaan boron di dalam pendingin reaktor dalam bentuk asam bora. Namun, asam borat ini termasuk asam lemah, bahkan jauh lebih lemah dari asam sulfat ataupun asam nitrat serta tidak berbahaya.
Selain itu angin saat ini sedang bertiup ke arah utara-barat, bukan ke arah Indonesia yang berada di sebelah selatan Jepang dengan rata-rata kecepatan 0,2-0,3 meter per detik, dengan demikian kalaupun ada debu radioaktif tidak akan sampai ke Indonesia.
Ia juga menegaskan bahwa ledakan reaktor unit 1 PLTN Fukushima pada Sabtu siang (12 Maret) dan unit 3 pada Senin siang (14 Maret) serta unit 2 pada Selasa pagi (15 Maret) hanya merupakan ledakan hidrogen, bukan ledakan nuklir.
sumber : .republika.co.id
---------------------------------------------------------
Like to get the latest updates!
---------------------------------------------------------------
Share this great information with your friends!
0 comments:
Post a Comment