Stabilitas Tembok Besar China terancam oleh aktivitas penambangan besi dan tembaga liar. Lokasi pertambangan yang membuat terowongan di bawah tanah tempat Tembok Besar China tersebut berdiri menjadi kopong, sehingga Tembok Besar China menjadi mudah runtuh.
Sebagaimana dikutip dari CNNGo, pada Selasa (25/10/2011), pertambangan liar ini telah merusak 80 persen tembok besar ini di beberapa area. Dikatakan oleh beberapa warga dan pejabat lokal Kabupaten Laiyan Provinsi Hebei, sekitar 700 meter dinding yang dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Wanli selama Dinasti Ming (1573-1620), telah runtuh. Apabila pertambangan tidak dihentikan maka beberapa menara pun akan menyusul keruntuhan tersebut.
Menurut Dong Haui, Wakil Ketua Asosiasi Tembok Besar, sebenarnya pada tahun 2006 sudah ada regulasi mengenai perlindungan Tembok Besar China. Namun karena panjangnya tembok ini, maka regulasi tersebut sulit untuk dijalankan.
Pemerintah pusat juga telah meminta pemerintah setempat untuk memasukkan dana perbaikan Tembok Besar dalam anggaran mereka, namun hal ini belum pernah dilakukan. Kesadaran umum mengenai masalah kerusakan Tembok Besar ini pun masih rendah.
Sayangnya, bagian Tembok Besar China yang dilindungi hanyalah bagian yang terkenal paling sering dikunjungi turis yaitu Tembok Besar Ba Da Ling yang terletak 60 kilometer dari pusat Kota Beijing dan merupakan Wisata Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Masyarakat sekitar hanya menganggap penting bagian yang paling terkenal dari Tembok Besar China dan berasumsi bahwa bagian lain sama baiknya dengan bagian ini.
Tembok Besar China pertama kali dibangun sekitar 2.000 tahun yang lalu oleh Qin Shi Huang untuk melawan invasi Hun dari utara, tetapi sebagian besar Tembok Besar yang masih terlihat saat ini dibangun saat Dinasti Ming.
Menurut survei pada tahun 2009, Great Wall mencakup lebih dari 8.850 kilometer secara total, melewati 156 kabupaten di 10 provinsi di China Utara.
sumber: okezone.com
---------------------------------------------------------
Sebagaimana dikutip dari CNNGo, pada Selasa (25/10/2011), pertambangan liar ini telah merusak 80 persen tembok besar ini di beberapa area. Dikatakan oleh beberapa warga dan pejabat lokal Kabupaten Laiyan Provinsi Hebei, sekitar 700 meter dinding yang dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Wanli selama Dinasti Ming (1573-1620), telah runtuh. Apabila pertambangan tidak dihentikan maka beberapa menara pun akan menyusul keruntuhan tersebut.
Menurut Dong Haui, Wakil Ketua Asosiasi Tembok Besar, sebenarnya pada tahun 2006 sudah ada regulasi mengenai perlindungan Tembok Besar China. Namun karena panjangnya tembok ini, maka regulasi tersebut sulit untuk dijalankan.
Pemerintah pusat juga telah meminta pemerintah setempat untuk memasukkan dana perbaikan Tembok Besar dalam anggaran mereka, namun hal ini belum pernah dilakukan. Kesadaran umum mengenai masalah kerusakan Tembok Besar ini pun masih rendah.
Sayangnya, bagian Tembok Besar China yang dilindungi hanyalah bagian yang terkenal paling sering dikunjungi turis yaitu Tembok Besar Ba Da Ling yang terletak 60 kilometer dari pusat Kota Beijing dan merupakan Wisata Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Masyarakat sekitar hanya menganggap penting bagian yang paling terkenal dari Tembok Besar China dan berasumsi bahwa bagian lain sama baiknya dengan bagian ini.
Tembok Besar China pertama kali dibangun sekitar 2.000 tahun yang lalu oleh Qin Shi Huang untuk melawan invasi Hun dari utara, tetapi sebagian besar Tembok Besar yang masih terlihat saat ini dibangun saat Dinasti Ming.
Menurut survei pada tahun 2009, Great Wall mencakup lebih dari 8.850 kilometer secara total, melewati 156 kabupaten di 10 provinsi di China Utara.
sumber: okezone.com
---------------------------------------------------------
Like to get the latest updates!
---------------------------------------------------------------
Share this great information with your friends!
No comments:
Post a Comment