Pages

Sunday, June 05, 2011

Awas! Teh Panas Jadi Pemicu Kanker


Buat Anda yang suka dengan sensasi minum teh panas, sebaiknya dihilangkan. Tunggulah teh Anda menjadi hangat baru siap dihirup. Menyeruput teh panas-panas diduga memicu risiko kanker.

Kok bisa? Karena selama ini masyarakat awam tahunya teh berkhasiat, terutama teh hijau yang mengandung antioksidan tinggi yang berfungsi dalam melawan radikal bebas yang merusak tubuh. Menurut ilmuwan Iran, minum teh dalam keadaan yang panas bisa memicu kanker tenggorokan.

Sudah jadi rahasia umum bahwa teh hijau memiliki zat antioksidan yang sangat tinggi yang disebut katekin. Zat ajaib tersebut diketahui dapat menurunkan risiko kanker, termasuk kanker prostat, pencernaan dan kanker payudara.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa katekin dapat mengatasi kanker esofagus (tenggorokan), namun bebaerapa lainnya justru menemukan sebaliknya.

Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam International Journal of Cancer yang diberitakan oleh health24, berkata lain.
Penelitian yang melibatkan 5.400 orang dewasa di China yang memiliki penyakit kanker tenggorokan dan yang tidak punya penyakit tersebut diberikan minuman teh hijau secara rutin. Namun hasilnya tidak menunjukkan adanya penurunan risiko peyakit tersebut.

Ternyata setelah diselidiki, para panelis meminum teh hijau yang diberikan dalam keadaan panas. Berdasarkan fakta tersebut, para peneliti mencoba menghubungkan antara konsumsi teh hijau dalam keadaan panas dengan peningkatan risiko kanker esofagus (tenggorokan).

Para ilmuwan menyarankan untuk menunggu hingga minuman dalam keadaan hangat. Sebelumnya sebuah studi menunjukkan adanya hubungan mengonsumsi rokok dan alkohol dengan kanker oesophagus (tenggorokan). Penelitian itu dipublikasikan dalam British Medical Journal. Studi tersebut juga menemukan bahwa alkohol dan rokok juga salah satu pemicu timbulnya tumor .

Minum teh dalam keadaan panas dengan temperatur lebih dari 70 derajat Celsius meningkatkan risiko hingga delapan kali lipat, kanker tenggorokan, jika dibandingkan minum teh di temperatur kurang dari dari 65 derajat.

Reza Malekzadeh dari Fakultas Ilmu kedokteran, Universitas Tehran, bersama tim penelitinya mempelajari kebiasaan minum teh 300 pasien kanker oesophagus dan 571 wanita dan pria sehat di provinsi Golestan Province bagian utara Iran.

Semua responden memiliki kebiasaan yang sama yaitu minum teh hitam secara regular lebih dari satu liter setiap hari. Menurut peneliti, angka kanker tenggorokan di Golestan merupakan tertinggi di dunia
walaupun konsumsi alkohol dan rokoknya rendah.

Penelitian menunjukan seseorang yang minum teh kurang dari dari dua menit setelah diseduh air mendidih berisiko lima kali lebih besar dibandingkan dengan yang menunggu sekitar empat menit atau lebih.

Peneliti menemukan mereka yang minum teh panas memiliki risiko kanker esofagus tiga kali lebih besar daripada mereka yang meminumnya dalam keadaan hangat atau dingin. Mereka yang minum teh panas dalam keadaan hangat (tidak terlalu panas) tidak menunjukkan tanda-tanda peningkatan risiko kanker esofagus.

Tidak begitu jelas, mengapa teh bisa menyebabkan kanker tenggorokan. Kemungkinan besar temperatur air yang sangat panas lah yang menyebabkan luka di lajur tenggorokan dan menyebabkan tumor atau kanker.

Tiap tahunnya, kanker oesophagus menyebabkan lebih dari 500.000 orang meninggal dunia. Penyakit kanker tersebut banyak terjadi di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Adanya penelitian tersebut menguatkan penelitian sebelumnya di bulan Maret 2009 yang juga meneliti hubungan antara teh panas dan kanker esofagus. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang minum teh segera setelah dituangkan (masih panas), berisiko terkena kanker esofagus lebih besar dibanding mereka yang menunggu beberapa menit, kemudian meminumnya setelah agak dingin.

Hingga saat ini belum ada penjelasan ilmiahnya mengapa teh panas meningkatkan kanker esofagus, namun kemungkinannya adalah panas yang masuk ke tenggorokan secara kontinu akan merusak sel-sel tenggorokan tersebut.Dr. Jinkou Zhao dari Jiangsu Provincial Centre for Disease Control and Prevention di China pun menyarankan orang-orang untuk mengonsumsi minuman dalam keadaan hangat, jangan terlalu panas. Beberapa penelitian lainnya bahkan menyebutkan bahwa mengonsumsi minuman/makanan panas lainnya (kopi, sup) meningkatkan risiko kanker esofagus dan kanker perut.
Sementara studi yang berhubungan dengan teh hijau panas tersebut masih diteliti, Zhao menyebutkan bahwa konsumsi teh hijau dalam keadaan hangat tetap memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, termasuk menurunkan risiko kanker.(fn/vs/dt) www.suaramedia.com
---------------------------------------------------------
  Follow upil_keren on Twitter
Like to get the latest updates!
---------------------------------------------------------------
Share this great information with your friends! 

No comments:

Post a Comment