UNTUK menyiapkan bekal esok yang lebih baik, banyak orangtua memberikan ekstrakurikuler pada anak-anaknya. Kegiatan yang dilakukan siswa sekolah di luar jam belajar kurikulum standar ini dianggap sebagai aktivitas yang penting bagi pendidikan anak.
Anak-anak yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lebih dari 17 jam dalam sepekan bisa membahayakan prospek pendidikan mereka, begitu berdasarkan studi terbaru.
Para peneliti berpendapat, orangtua yang berharap memajukan anak-anaknya dengan mendaftar di kelas balet atau les piano mungkin mengekspos mereka pada peningkatan stres.
Alih-alih mengisi waktu luang anak-anak mereka dengan pengejaran ekstrakurikuler, keluarga telah mendesak untuk mendorong jumlah yang sama dengan bermain.
Jennifer Fredricks, kepala bagian pengembangan manusia di Connecticut College menemukan bahwa efek positif dari satu sampai 13 jam aktivitas ekstrakurikuler mingguan jelas pada kinerja ujian anak-anak.
Tapi untuk siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurukuler lebih dari 17 jam pelajaran, klub dan kelas di luar sekolah, nilai dan kondisi mereka secara keseluruhan turun. Demikian yang disitat okezone dariDaily Mail, Senin (28/3/2011).
"Di atas tingkat tertentu, Anda akan melihat penurunan nilai dan penurunan prestasi," katanya kepadaSunday Times.
Timnya memonitor kegiatan 10 ribu siswa 15 dan 16 tahun di Amerika Serikat dan menemukan jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang tampaknya optimum.
Murid yang mengambil bagian dalam lima kegiatan sepekan memiliki skor rata-rata 56 persen dalam ujian matematika, lebih tinggi dari teman-teman sekelas mereka dengan keterlibatan ekstrakurikuler lebih sedikit.
Tapi untuk siswa yang menghabiskan waktu luang lebih banyak pencarian non-akademis, hasil ujiannya ditemukan turun.
Murid dengan lebih dari 10 kegiatan ekstrakurikuler dalam sepekan memiliki nilai empat per kelas rata-rata lebih rendah dari biasanya dan bahkan mencapai hasil yang lebih buruk dari teman-teman sekolah yang tidak memiliki pengejaran terorganisir di luar sekolah.
Penelitian ini muncul setelah diumumkan bahwa Young People's Learning Agency mengkonfirmasi akan memotong pendanaan untuk aktivitas tutorial dan kegiatan ekstrakurikuler, yaitu akan dipotong dari 114 jam per tahun per siswa menjadi hanya 30.
Keenam kepala perguruan tinggi mengatakan, langkah tersebut akan memiliki dampak buruk pada upaya institusi untuk mengantarkan siswa mendapat pendidikan tinggi dan pekerjaan.
(nsa)Anak-anak yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lebih dari 17 jam dalam sepekan bisa membahayakan prospek pendidikan mereka, begitu berdasarkan studi terbaru.
Para peneliti berpendapat, orangtua yang berharap memajukan anak-anaknya dengan mendaftar di kelas balet atau les piano mungkin mengekspos mereka pada peningkatan stres.
Alih-alih mengisi waktu luang anak-anak mereka dengan pengejaran ekstrakurikuler, keluarga telah mendesak untuk mendorong jumlah yang sama dengan bermain.
Jennifer Fredricks, kepala bagian pengembangan manusia di Connecticut College menemukan bahwa efek positif dari satu sampai 13 jam aktivitas ekstrakurikuler mingguan jelas pada kinerja ujian anak-anak.
Tapi untuk siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurukuler lebih dari 17 jam pelajaran, klub dan kelas di luar sekolah, nilai dan kondisi mereka secara keseluruhan turun. Demikian yang disitat okezone dariDaily Mail, Senin (28/3/2011).
"Di atas tingkat tertentu, Anda akan melihat penurunan nilai dan penurunan prestasi," katanya kepadaSunday Times.
Timnya memonitor kegiatan 10 ribu siswa 15 dan 16 tahun di Amerika Serikat dan menemukan jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang tampaknya optimum.
Murid yang mengambil bagian dalam lima kegiatan sepekan memiliki skor rata-rata 56 persen dalam ujian matematika, lebih tinggi dari teman-teman sekelas mereka dengan keterlibatan ekstrakurikuler lebih sedikit.
Tapi untuk siswa yang menghabiskan waktu luang lebih banyak pencarian non-akademis, hasil ujiannya ditemukan turun.
Murid dengan lebih dari 10 kegiatan ekstrakurikuler dalam sepekan memiliki nilai empat per kelas rata-rata lebih rendah dari biasanya dan bahkan mencapai hasil yang lebih buruk dari teman-teman sekolah yang tidak memiliki pengejaran terorganisir di luar sekolah.
Penelitian ini muncul setelah diumumkan bahwa Young People's Learning Agency mengkonfirmasi akan memotong pendanaan untuk aktivitas tutorial dan kegiatan ekstrakurikuler, yaitu akan dipotong dari 114 jam per tahun per siswa menjadi hanya 30.
Keenam kepala perguruan tinggi mengatakan, langkah tersebut akan memiliki dampak buruk pada upaya institusi untuk mengantarkan siswa mendapat pendidikan tinggi dan pekerjaan.
sumber : okezone.com
---------------------------------------------------------
Like to get the latest updates!
---------------------------------------------------------------
Share this great information with your friends!
No comments:
Post a Comment