Dua orang sukarelawan, sebut saja si A dan si B, dipersilakan untuk memilih salah satu dari dua sifat yang disediakan. Yaitu sifat jujur, dan sifat pembohong. Masing-masing bisa memilih sifat yang sama, bisa juga memilih sifat yang berbeda. Bila memilih jujur, maka ia harus menjawab dengan jujur setiap pertanyaan yang nanti akan ditanyakan kepadanya. Sebaliknya bila memilih sebagai pembohong, maka ia harus berbohong saat menjawab pertanyaan tersebut. Deddy Corbuzier lalu memberi sebuah cincin untuk nantinya disimpan oleh salah satu dari keduanya. Lalu si A dan si B diberi kesempatan secara tertutup untuk berunding dan saling mengetahui sifat apa yang dipilih oleh masing-masing, serta memutuskan siapa yang akan membawa cincin tersebut. Keduanya pun kembali ke hadapan Corbuzier tanpa memberitahu sifat apa yang telah dipilih oleh tiap-tiap orang dan tanpa memberitahu siapa yang saat itu membawa cincinnya.
“Apakah Anda dan si B memilih sifat yang sama?”, Deddy Corbuzier mulai mengajukan pertanyaan kepada si A.
Bila ia dan si B misalnya telah memilih sifat yang sama, dan ia memilih sifat sebagai pembohong, maka ia harus berbohong dengan menjawab, Tidak. Bila ia memilih sebagai pembohong dan si B misalnya memilih sifat jujur, maka tentu ia harus menjawab, Sama, karena pilihannya tidak sama namun ia harus berbohong. Dan seterusnya. Si A memikirkan jawabannya sesaat, lalu dengan mantap menjawab, “Ya, sama.”
Deddy Corbuzier lalu beralih kepada si B, “Apakah Anda yang membawa cincinnya?”
Sejenak si B terlihat berpikir. Ia tahu siapa yang membawa cincinnya, namun ia harus menjawab sesuai dengan sifat yang telah dipilihnya. Akhirnya, dengan intonasi datar ia pun menjawab, “Tidak. Bukan saya yang membawanya.”
Dengan berkonsentrasi sedikit, Deddy Corbuzier memperhatikan raut wajah kedua orang sukarelawan tersebut. Lalu ia tertawa dan berkata kepada si B, “Ya ya, saya tahu Anda orang yang jujur”, serta menyodorkan telapak tangan kanannya kepada si A, “Mana cincinnya?”
--------------------------------------------bagaimana ia dapat mengetahui secara persis siapa pembawa cincinnya? Benarkah ia benar-benar dapat membaca pikiran si A dan si B? Atau apakah ia sebelumnya telah melakukan kongkalikong dengan si A dan/atau si B? Atau barangkali ia telah menyuruh seseorang untuk mengintip saat keduanya berunding, lalu memberitahunya secara diam-diam menggunakan kode tertentu? Ataukah cincin tersebut telah dipasangi suatu alat tertentu yang dapat memancarkan sebuah gelombang yang menyebabkan orang yang membawa pasangan lain dari alat tersebut dapat mendeteksi dimana cincin tersebut berada? Atau jangan-jangan ia menggunakan jin untuk melihat dan memberitahu siapa pembawa cincinnya? hehehe..
Saya kira jawabannya tidak serumit itu. Dengan menggunakan logika matematika sederhana dan melihat semua kemungkinan yang mungkin terjadi, terbukti bahwa kita juga dapat melakukan hal yang sama dengan mudah. Perhatikan gambar tabel di samping. Kita bisa mengetahui apa saja kemungkinan sifat yang dimiliki oleh si A dan si B atas jawaban dari pertanyaan pertama Deddy Corbuzier. Bila si A menjawab pertanyaan pertama Corbuzier dengan jawaban “Tidak sama”, maka si B pastilah memilih sifat sebagai pembohong. Karena si A menjawab “Sama”, maka bisa dipastikan bahwa si B telah memilih sifat jujur. Ditambah pertanyaan kedua terhadap si B, terjawablah siapa pembawa cincinnya. Yaitu sesuai dengan jawaban si B, karena si B jujur. YES! Terjawab sudah. Ternyata caranya mudah ‘kan? Hei, sabar dong! Tentu saja Anda bisa mempraktekkannya kepada teman-teman atau keluarga Anda. Saya do’akan semoga mereka belum membaca tulisan ini biar Anda tidak kecewa, hehehe..
Tabel:
No comments:
Post a Comment